Review: The Piper / Guest / Sonnim (2015)
6 Comments
Halo temen-temen, kali ini saya mau bahas film horror Korea yang berjudul The Piper/Guest/Sonnim (2015)
Film ini terinspirasi dari dongeng terkenal di Jerman yang berjudul 'The Pied Piper of Hamelin'. Versi dongengnya bercerita tentang pria peniup suling yang bisa memberantas hama tikus dengan suling ajaibnya. Setelah pemerintah menolak untuk memberikan imbalan, si peniup seruling memanfaatkan sihirnya untuk memikat anak-anak, membuat mereka meninggalkan kota sebagaimana yang telah dilakukannya terhadap hama tikus. (Sumber: Wikipedia)
The Piper bercerita tentang seorang pria yang bernama Woo Ryong dan anak lelakinya yang bernama Young Nam yang tiba di sebuah desa di pegunungan. Kepala desa memperbolehkan mereka tinggal disana untuk sementara. Woo Ryong menyadari bahwa desa ini terserang hama tikus yang juga suka memakan kuping anak-anak. Dengan serulingnya, Woo Ryong berhasil mengusir tikus-tikus tersebut. Ketika seharusnya Woo Ryong mendapatkan uang atas jasanya, kepala desa mengkhianati Woo Ryong dan putranya. Mimpi buruk segera mendatangi desa tersebut.
Untuk chemistry Woo Ryong dan putranya dari awal sudah terlihat sangat kuat, membuat penontonnya bersimpati terhadap keduanya. Ditambah Young Nam juga sedang sakit TBC. Plot utamanya memang masih dengan dongeng 'The Pied Piper of Hamelin', tapi di film ini cerita tersebut dikembangkan. Ada unsur horror, thriller, romance, bahkan sedikit gore.
Untuk orang yang tidak sabaran seperti saya pasti akan bosan dengan film ini. Di paruh awal dipakai untuk pengenalan karakter utama dan orang-orang yang tinggal di desa tersebut. Saya malah mengira ini film drama. Saya sendiri merasa sangat bosan. Tapi setelah saya nonton sampai akhir, apakah endingnya worth it buat ditunggu? Saya akan jawab IYA.
Banyak film Korea yang bertema balas dendam, dan memang banyak yang bikin ngilu. Di akhir film ini berubah total dari paruh pertama dan kedua. Langsung berubah jadi kelam, disturbing, bikin ngilu. Kesabaran saya menunggu ending yang epic akhirnya terbayarkan. Di satu sisi, mereka pantas mendapatkan apa yang mereka perbuat, tapi di sisi lain, scene itu membuat hati saya sedih, serius.
Overall, The Piper adalah film yang bergerak lambat. Untuk orang yang cepat bosan seperti saya, harus ekstra sabar, tapi 30 menit terakhirnya memang pantas untuk ditunggu. Adegan yang akan membuat kalian puas tapi juga sekaligus membuat hati sedih. Setelah nonton film ini, saya jadi makin geli sama tikus :(
Selamat menonton!
Ada Lee Joon juga loh di film ini ^^ |
wah ada lee joon ya, aku suk abanget film horror korea, jd pengin nonton nih :D
ReplyDeletehttp://imaginarymi.blogspot.co.id
Hihi iya ayok ditonton yu :)
DeleteMakasih udah mampir ya >.<
pernah bnya dongengnya pied piper of hamelin , nice review, klo ada wktu mau nont ini ^^
ReplyDeleteTori Chu
Makasih udah mampir ya ^^
DeleteIngin tanya dong, saya kan udah nonton, cuman Masih bingung di endingnya itu, yang anak anaknya itu sebenernya diapain ?
ReplyDeleteending nya menyedihkan..aku sgka budak tu dia ambil dan jaga rupanya jd makanan untuk tikus2 dlm lubang tu..aku sedih tgk baby kecil tu
Delete