Review: Sinister 2 (2015)
0 Comments
Halo temen-temen, kali ini saya akan share review saya untuk film Sinister 2 yang tadi saya tonton di XXI Citraland. Selera horror saya ini bisa dibilang payah, saya lebih suka film-film horror yang kebanyakan didalamnya berisikan momen-momen jump scare. Saya bukanlah salah satu penggemar dari film Sinister yang pertama. Jadi saya tidak berekspetasi tinggi di film keduanya ini. Di Sinister 2, Scott Derrickson bukan menjadi sutradara lagi, melainkan Ciaran Foy yang pernah menyutradari film Citadel.
Dari segi cerita dan karakter, film pertamanya memang jauh lebih unggul dari film keduanya. Film pertamanya masih ada elemen rumah berhantu, pembunuhan, novel misteri. Kalau di film keduanya ceritanya tidak sebagus yang pertama. Ada James Ramsone (Deputy) yang menyelidiki kematian temannya, yaitu Elisson Oswalt (dalam film pertamanya), James menyelidiki ke rumah yang bersebelahan dengan gereja yang pernah menjadi TKP pembunuhan dengan pola yang sama dengan pembunuhan keluarga Oswalt. James yakin gereja tersebut mempunyai hubungan dengan pembunuhan keluarga Oswalt. Di rumah tersebut tinggal satu ibu tunggal dan dua anak lelakinya.
Yang paling menarik dari film ini adalah cuplikan-cuplikan film found footage bagaimana anak-anak tersebut membunuh keluarganya. Ngilu banget. Secara visual, masih sama dengan film yang pertama, masih creepy dari awal-akhir. Kalau untuk bagian nakut-nakutin saya sih saya lebih suka film kedua ini. Iya..iya, banyak momen jump scare norak memang, balik lagi, maapkeun selera horror saya hahaha. Tapi saya jauh lebih suka Sinister 2 dari yang pertama untuk soal menakuti penonton.
Di Sinister 2 juga mulai terkuak siapa sih Bughull itu. Asal muasalnya juga diceritakan disini. Tapi oh tapi, menurut saya Bughull terlalu banyak muncul disini, di seri pertama, Bughull terlihat sangat menyeramkan dengan penampilan minimnya. Sekarang, malah muncul dimana-mana. Sampe di motel si Deputy loh, niat banget Ghull nakut-nakutin Deputy?
Karakter dua anak pemeran utamanya pun menurut saya terlihat konyol. Gemes banget nontonnya, iya, gemes mau nonjok. Yang satu terlalu takut dan pengecut, yang satu lagi malah pingin terlihat kejam dan menjadi anak yang 'terpilih'. Untuk peran Deputy pun ngga bisa sekuat peran utama Ethan Hawke di seri pertamanya.
Overall, untuk segi cerita dan karakter, Sinister 2 kalah dibanding pertamanya. Tapi, kalau untuk soal menakuti dan mengagetkan penonton, saya lebih suka Sinister 2. Visual dan scoring yang creepy siap meneror kalian di sepanjang film. Sinister 2 is not perfect, but overall it was good.
Selamat menonton!
Rating
7/10