Review: 3 'Alif Lam Mim' (Film Indonesia) | Niken Rose

1 Comments





Saya sudah menunggu film ini sejak trailernya muncul. Saya tahu sosok Anggy Umbara di film Comic 8 dan Mama Cake. Comic 8 saya dijejali dengan gaya action slow-mo nya, kalau Mama Cake saya dijejali dengan 'ceramah'nya. Nah, di film 3 ini, ada perpaduan keduanya. Action slow-mo yang menurut saya keren dan jarang di Indonesia, ditambah dengan ceramah-ceramah tentang Agama dan Politik. Sedih banget karena film ini sudah turun layar di beberapa bioskop. Padahal menurut saya ini film sangat worth it ditonton di bioskop. 

Bercerita tentang Indonesia di tahun 2035, Indonesia menjadi negara liberal yang menganggap Agama itu adalah pemicu kebencian dan kekerasan, khususnya Agama Islam. Kaum beragama yang tadinya mayoritas sekarang menjadi minoritas. Apakah benar dengan menumpas kaum beragama lalu akan tercipta kedamaian? Hayo ditonton filmnya di bioskop ya temen-temen :)

Suatu ketika ada peristiwa pemboman di sebuah kafe yang hampir membunuh Alif (Cornelio Sunny), dalam peristiwa tersebut mantan pacar Alif yaitu Laras (Prisia Nasution) menjadi korban pemboman tersebut. Lalu Alif mencari tahu siapa yang melakukan pemboman itu. Lam (Abimana Aryastya) seorang jurnalis yang kritis yang juga sahabat dari Alif menemukan bukti yang membawa Mim (Agus Kuncoro) dan santri-santri padepokan menjadi tersangka atas peristiwa pemboman tersebut.



Saya suka banget sama film 3 ini. Teknologi yang dipakai juga idenya keren-keren, seperti hp dan komputer yang transparan, spy camera dari kontak lens. Saya belum pernah menemukan film Indonesia yang idenya sudah maju seperti ini. Koreografi yang asik ditambah slow-mo dan rintik hujan yang membuat pertarungan semakin dramatis membuat saya terkagum-kagum. Saya itu kalau melihat scene berantem kadang suka pusing loh sama pergerakan kameranya. Tapi ini ngga bikin pusing. 

Tidak hanya action, agama, dan politik saja yang ada didalam film ini. Kehadiran Prisia Nasution sebagai Laras dan Tika Bravani sebagai Gendis menghadirkan sisi cerita cinta juga. Saya sempet nangis juga di salah satu scene pas Lam berkata 'bawa aku Tuhan, aku mau ikut mereka'. Beneran ya, akting semua pemain disini itu ngga ada yang kurang. Mau ketiga pemeran utamanya, atau pemeran lain yang hanya mendapat porsi sedikit itu aktingnya memuaskan.

Gw liat scene ini: Mmmmm yummi! :p 

Efek-efek di film 3 ini menurut saya masih kasar ya. Tapi it's ok, semoga kedepannya efek-efeknya semakin nyata. Film 3 ini sangat kuat di penceritaan. Selalu konsisten dari awal sampai akhir. Ketiga pemeran utama pun mempunyai porsi yang seimbang. Saya suka banget sama akting Abimana disini. Saya pernah nonton film-film bertema sensitif ini itu hanya filmnya Hanung saja, sekarang akhirnya ada juga yang berani mengambil tema sensitif seperti ini.




Overall, saya suka sekali dengan film 3 'Alif Lam Mim' ini. Walaupun memang efeknya masih terlihat kasar, tapi film ini adalah usaha cerdas yang dibuat oleh Anggy Umbara untuk membuat senang penontonnya. Dengan melihat endingnya, saya sangat berharap Anggy dan Arie Untung membuat film lanjutannya. Kemunculan Tanta Ginting emang sinting! Perannya sebentar tapi memorable banget. Jika temen-temen penasaran sama film ini segera nonton di bioskop ya! :)

Alif VS Mim


Tambahan: Ada satu dialog yang bikin saya inget terus, 'Orang Islam cuma tahu bahasa kekerasan, anarkis, mental preman'. Well, orang yang seperti itu sih menurut saya adalah preman yang berkedok Agama. Agama Islam itu agama yang penuh kedamaian dan memaafkan kok sebenernya. 

Selamat menonton!

SUKA BANGET




You may also like

1 comment:

  1. Agree film ini "GILA" keren. semoga ada sekuelnya, anggap saja film pertama yang kurang laku ini menjadi promonya

    ReplyDelete

Powered by Blogger.