Halo temen-temen, kali ini saya mau share review saya untuk produk pembersih brush make up dari brand Daiso. Ada yang pernah mendengar brand Daiso? Merk Daiso ini berasal dari Jepang, tapi di Indonesia juga lumayan banyak ada storenya. Kalau saya beli produk ini di online shop di Instagram, nanti saya taruh dibawah ya nama online shop-nya. Bagi yang mau tahu store Daiso di Indonesia bisa klik DISINI ya. Harganya murah juga loh, saya beli cleaner ini hanya Rp. 20 ribu. Tapi owner online shop nya sih bilang kalau dia belinya di Jepang, jadi dijual murah saja lebih murah dari store Daiso di Indonesia.

Untuk detail produknya maaf ya, saya tidak bisa tuliskan, karena petunjuknya memakai bahasa Jepang, jadi saya tidak mengerti sama sekali. Saya baru pertama kali membeli cleanser untuk brush. Sebenernya saya sudah beli dan menggunakan brush sudah lumayan lama, tapi saya tidak pernah membersihkannya (jorok banget ya) :') Banyak yang bilang kalau untuk membersihkan brush harus dengan pembersih yang khusus brush agar brush tidak keras setelah dikeringkan. Pas saya buka-buka Instagram, lalu menemukan produk ini, saya jmemutuskan untuk beli. 

Packaging:



Aduh, saya suka banget banget sama packagingnya. Warnanya pink, tapi agak transparan juga, jadi kita bisa melihat isinya tinggal berapa. Tutupnya berwarna coklat, mudah dibuka dan ditutup, mudah dituang juga. 

Tekstur dan wangi:

Teksturnya cair seperti air dan wanginya juga enak seperti shampoo. 

Karena saya tidak pernah mencuci brush sebelumnya, dan saya malas untuk googling cara membersihkan brush yang benar, jadi saya kira isi Daiso ini dituangin banyak di mangkuk lalu saya taruh brush-brush saya. Tapi ternyata setelah saya googling, isi Daiso yang dikeluarkan tidak perlu banyak, lalu dicampur dengan air. Sekarang isi Daiso saya sudah berkurang sangat banyak :(

Ini adalah yang saya siapkan ketika ingin membersihkan brush:

Daiso Make up Brush Cleanser


Mangkuk kecil

Brush kotor yang ingin dibersihkan



Caranya:

Setelah sudah lengkap, tuangkan isi Daiso Make up Brush Cleanser ke mangkuk kecil yang sudah disediakan. Kalau saya, saya tuang isinya banyak, tapi ternyata setelah googling, tuangnya jangan terlalu banyak lalu tambahkan sedikit air, setelah itu masukkan brush yang kotor didalam mangkuk lalu ucek-ucek sedikit (halah ucek-ucek XD) diemin sekitar 1-2 menitan setelah itu angkat lalu bilas di air bersih dan keringkan. 

Kalau saya, untuk brush yang besar saya pisah, jadi satu-satu. Kalau untuk brush kecil-kecil, saya gabungin pas nyucinya. 
Eww, kotor banget kan T_T

Ini brush yang kecil-kecil, gabungin aja jadi satu dalam mangkuk


Hasil:
Saya suka banget sama produk ini. Brush-brush saya juga jadi bersih dan wanginya seperti Daiso Make up Brush Cleanser ini, enak pokoknya. Untuk mencuci brush, biasanya sih seminggu sekali atau dua minggu sekali ya, mulai sekarang saya akan rajin membersihkan brush-brush saya, takutnya jerawat-jerawat yang muncul juga bisa dikarenakan brush yang kotor kan. Buat yang mau cari pembersih brush dengan harga yang murah bisa beli produk ini. 

Lagi di anginin biar kering ^^

Cara saya mengeringkan brush-brush yang tadi dicuci adalah saya taruh saja diatas handuk saya di balkon kamar saya, nanti juga kering sendiri kena angin ^0^ Kalau temen-temen biasanya cara ngeringin brush-nya gimana? Biasanya pake merk apa buat nyuci brush? Share ya di komen :)

Harga:
Rp. 20 ribu

Beli di:
Online shop Instagram namanya CYCLADIC

Love:
- Murah
- Wangi
- Mampu membersihkan brush yang kotor

Hate:
- Storenya tidak banyak di Indonesia

Rating:
9/10

Repurchase:
Yes!





Director:
Daniel Grou

Writers:
Patrick Senecal 

Stars:
Claude Legault, Remy Girard, Martin Dubreuil




Sinopsis:

Film ini bercerita tentang seorang dokter bedah yang bernama Bruno Hamel yang mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Suatu pagi anaknya yang bernama Jasmine akan menyebar undangan ulang tahun mereka dan tidak pernah pulang kembali. Bruno dan istrinya dibuat shock dengan berita bahwa putri kesayangan mereka diperkosa dan dibunuh oleh seorang pedofil.

Review:

Gimana perasaan seorang Ayah yang tahu bahwa anaknya diperkosa dan dibunuh oleh seorang pedofil? Pedofilnya senyum lagi ke kamera waktu di wawancara. Saya jadi inget kasus pembunuhan Ade Sara, lihat salah satu pembunuh (perempuan) difoto malah senyum dan udah kesebar di sosial media. Kesel kan? Saya suka film tentang tema 'balas dendam', saya suka ketika orang lain main hakim sendiri daripada diserahkan kepada hukum yang belum tentu setimpal dengan perbuatannya. Jahat ya saya? Hihi. Saya kira film ini akan dipenuhi dengan adegan torture yang bikin ngilu, tapi ternyata tidak ya. Belum sampai ke tengah film, si tersangka sudah diculik oleh Bruno dan disekap di sebuah rumah. Yes, adegan sayat menyayatnya bakalan lama nih saya pikir. Daniel Grou selaku director ternyata tidak membuat film ini seperti film SAW atau Hostel.


Keluarga bahagia Bruno

Adegan penyiksaannya tidak terlalu banyak, tidak terlalu membuat ngilu. Sebenarnya, membuat saya sedikit bosan juga. Karena dialognya minim, tidak ada scoring untuk rasa ngeri. Film ini lebih menyerang psikologi kita, moral dipertanyakan. Awalnya saya mendukung banget Bruno nyulik si pedofil yang sudah membunuh anaknya lalu disiksa, namun lama-lama, apakah ini tidak kelewatan? Saya jadi merasa sedikit iba sama si pedofil tersebut. Tapi kalo ingat apa yang sudah dia perbuat ditambah kata-kata dia yang ngeselin sewaktu disekap, saya pengen dia disiksa dulu dengan waktu yang lama. Emosi kita dibuat naik turun. 



Ada satu adegan yang emang membuat saya cukup ngilu, yaitu ketika Bruno merobek perut si pedofil terus mengeluarkan salah satu organ dalamnya. Martin yang berperan sebagai Anthony (si pedofil) aktingnya juga bagus banget. Dari dia ketakutan, ngeselin, mohon-mohon ke Bruno. 

Overall, sebenernya ini film psychological thriller yang bagus, tapi saya merasa bosan sepanjang film. Karena memang saya mengira dan memang lebih suka dengan film yang banyak adegan penyiksaannya, tapi ternyata lebih menyerang psikologis kita sebagai penonton. Apakah sebenernya balas dendam adalah cara untuk mendapatkan keadilan? 

Happy watching!

Rating:
7,5/10

Kita bisa melihat kemarahan Bruno dan ketakutan Anthony

Makasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya! ^^

Halo teman-teman, kali ini saya mau review salah satu foundation dari brand Max Factor. Untuk yang belum tahu brand ini bisa dilihat disini ya. Max Factor juga mudah ditemukan kok, ada di Matahari, Sogo, Metro dll. Ini awalnya mama saya yang memakai foundation ini, mama bilang bagus dan enak pas dipakai jadi saya tergiur untuk beli. Saya pakai beberapa produk dari brand ini, dari luar sewaktu saya belum mengenal Max Factor, saya berpikir bahwa harganya mahal-mahal. Tapi ternyata harganya tidak terlalu mahal kok, hampir sama seperti brand Revlon. 

Detail produk:
2in1:

Full coverage foundation: Covers appearance of fine lines and wrinkles for an instantly younger look. 

Serum + SPF15: Helps protect againts ageing signs like discoloration and age spots, with daily use.


Packaging:



Saya suka sekali dengan kemasannya, seperti terbuat dari plastik. Tidak berat seperti foundation yang terbuat dari kaca. Ukurannya juga tidak terlalu besar, muat jika digenggam di telapak tangan, bisa untuk dibawa berpergian juga. Terdapat juga pump. Saya suka banget sama 'pump' ini, karena untuk pengaplikasiannya enak, tidak perlu colek-colek, hanya tekan sedikit, foundationnya sudah keluar. Lebih higienis juga.

Tekstur:



Teksturnya liquid ya, dan yang paling saya suka adalah gampang banget untuk di blend/di baurkan. Teksturnya lembut banget, saya baru kali ini mencoba foundation yang teksturnya lembut dan mudah di blend. 

Aroma:

Yap, temen-temen pasti bosan setiap saya bilang saya adalah penyuka produk makeup yang ada wanginya :D Untuk foundation ini, ada wanginya juga, seperti apa ya.... saya juga bingung untuk mendeskripsikannya, kaya campuran buah-buahan, tapi yang jelas enak sih untuk saya. Tidak bau aneh-aneh. Tapi kalau temen-temen tidak menyukai produk yang ada wanginya, mungkin tidak akan suka dengan produk ini. 

Hasil:

Tipe kulit saya adalah oily (banget) ya temen-temen, dan produk ini oil controlnya jelek menurutku. Aku pake 2-3 jam an saja muka saya udah mengkilap karena minyak. Karena mama dan kakaku tipe kulitnya kering, pakai foundation ini malah membuat wajah mereka lembab. Jadi saya simpulkan, produk ini sangat cocok untuk kulit yang kering. Kurang cocok untuk kulit berminyak seperti saya. Sebenarnya saya sangat suka dengan foundation ini, tapi sayang, oil controlnya jelek. Di wajah saya tidak oxy, tetap sama dari awal pakai sampai udahan. Menurut saya hasilnya full coverage ya di wajah saya, saya kebetulan lagi tidak ada jerawat. Foundation ini membuat wajah saya agak glowy, tapi tetap terlihat natural, saya suka banget banget! Sayang...oil controlnya :(



Overall saya suka banget sama produk ini, setelah diaplikasikan wajah menjadi halus, agak glowy, dan tetap terlihat natural. Sayangnya, untuk tipe kulit oily seperti saya, foundation ini kurang cocok karena oil controlnya yang jelek. Foundation ini lebih cocok untuk tipe kulit wajah yang kering. 

Harga:
Rp. 130 ribu (kalau tidak salah, lupa)

Beli di:
Matahari

Love:
- Ada SPF 15
- Tekstur halus sebelum dan sesudah diaplikasikan
- Ada aromanya, seperti campuran buah-buahan 
- Kemasannya tidak berat dan ada pump
- Ada serumnya

Hate:
- Oil controlnya jelek

Rating:
7,5/10

Repurchase:
Yes, hanya untuk pergi dengan waktu yang tidak lama. Habisnya, suka banget sama teksturnya yang halus dan mudah di blend.


Terimakasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya! ^^






Director:
Paul Feig

Writer:
Paul Feig

Stars:
Melissa McCarthy, Rose Byrne, Jude Law, Jason Statham



Sinopsis:

Film ini bercerita tentang Susan Cooper (Melissa McCarthy) yang menjadi asisten dari agen CIA yang bernama Bradley Fine (Jude Law). Susan membantu Bradley dalam menjalankan setiap misinya, tugas Susan adalah melihat melalui kamera yang Bradley pakai dan memberi tahunya melalui sambungan telepon. Susan menaruh hati pada Bradley, sampai ketika Bradley gagal dalam menjalankan satu misi yang membuat dia meninggal. Susan sangat sedih dan ingin membalaskan kematian Bradley dengan menggantikan Bradley menjalankan misi sebagai agen CIA. Berhasilkah Susan dalam menjalankan misinya?

Review:

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Paul Feig (The Heat). Film ini tidak hanya menawarkan kelucuan saja, untuk film tentang spy (mata-mata), film ini tidak kalah loh sama film bertemakan spy lainnya. Aksi kejar-kejaran, tembak-tembakan, bedanya, di film ini unsur komedinya benar-benar dari awal sampai akhir film. Saya sampai tertawa terbahak-bahak melihat aksi dari Melissa McCarthy disini. Tidak hanya Melissa saja yang bikin saya terbahak, mengejutkan, Jason Statham dengan ketololannya benar-benar mengocok perut saya. Walau porsinya tidak terlalu banyak seperti Melissa, saya sangat menunggu scene si Statham ini. 



Tidak hanya karakter-karakter bodoh yang ditampilkan disini, ada juga Jude Law yang berperan sebagai Bradley Fine, seorang agen CIA yang tidak kalah seksi dari Bond. Sayang, porsinya tidak terlalu banyak disini. Seksi banget bokkkk! Untuk adegan-adegan aksi, Melissa McCarthy ini patut diancungi jempol ya. Dengan ukuran badannya yang agak besar, tetap bisa menghadirkan aksi-aksi seru sepanjang film. 

Kalau dibandingkan dengan The Heat, saya jauh lebih menyukai Spy. Chemistry Melissa-Statham disini bener-bener bikin ketawa ngakak daripada pas Melissa di The Heat bersama Sandra Bullock. Spy juga tidak didominasi komedi slapstick, komedinya lebih ada di dialog para pemainnya. Jadi, kalau temen-temen tidak suka dengan selera humor Melissa, ya bakalan krik krik selama film berjalan, filmnya dua jam lagi. 



Kalau ditanya scene favorit sebenernya bingung juga. Banyak banget! Ketika Statham menyombongkan dirinya didepan Susan yang sebenarnya tidak masuk akal, tapi itu kocak banget. Lalu disaat Susan bergelantungan di helikopter dan Statham bergelantungan dengan Melissa dengan memegang (maaf) payudaranya. Kocak kocak kocak banget!



Overall, saya puas banget sama film ini. Dua jam bener-bener tidak berasa ditemani dengan dialog-dialog kotor dan blak blak-an ala Melissa dan kepercayaan diri Statham yang sebenarnya bodoh itu. Film ini bukan hanya tentang melawak, tapi aksi mata-matanya juga tidak kalah loh dengan film spy sejenis. McCarthy bener-bener bersinar sebagai pemain utama. Definitely film yang worth it buat ditonton. 

Happy watching!

Rating:
9/10

Makasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya ya! ^^


Siapa yang suka gonta ganti merk sabun mandi? Sama, saya suka banget gonta ganti, penasaran sama wewangiannya. Kali ini, saya mau share pendapat saya untuk produk shower gel asal Prancis ini. Waktu itu saya lagi jalan-jalan ke Taman Anggrek Mall dan ada booth Cottage dan diskon pula. Akhirnya saya memutuskan beli yang wangi Vanilla (La Vanille). Karena lagi diskon, jadi saya sekalian beli yang ukuran 750 ml, biar awet. :)


Packaging:



Saya suka sekali dengan packagingnya, seperti botol susu, warnanya juga cerah-cerah. Tutup botolnya juga tidak sulit untuk membukanya. Terbuat dari plastik tapi kokoh, jadi kalau jatuh tidak masalah. Untuk ukuran kecilnya juga bisa untuk dibawa traveling. 



Tekstur dan wangi:

Walaupun namanya shower gel, tapi teksturnya nggak seperti gel menurut saya, kaya sabun biasa aja. Untuk busa, busanya tidak terlalu banyak, tapi wanginya enak banget terutama yang Vanilla ini. Saya sudah pernah mencoba yang wangi jasmine kalau ngga salah, tapi saya lebih suka wangi yang Vanilla ini, soft sekali.


Hasil:

Setelah saya memakai shower gel ini, kulit saya jadi terasa lembut dan wangi. Secara keseluruhan saya suka sekali dengan produk ini. Walaupun harganya mahal, tapi saya puas. Kalau temen-temen ngga mau beli yang besar seperti punya saya, juga tersedia ukuran sedang dan kecilnya loh. Produk ini juga mudah ditemukan, ada di tempat-tempat seperti Guardian, Watson, Carrefour dan lain lain. 



Ada yang pernah coba produk ini? Share yuk di komen pendapat kalian tentang produk ini ^^

Harga:
Agak lupa nih, karena belinya juga sudah lumayan lama, sedang ada diskon jadi Rp. 90 ribuan - Rp. 100 ribuan.

Beli di:
Mall Taman Anggrek

Love:
- Wanginya enak
- Banyak variasi wanginya
- Mudah ditemukan
- Melembutkan

Hate:
- Harganya mahal :(

Rating:
8/10

Repurchase:
Yes, mau coba variasi wangi lainnya


Makasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya ^^




Saya baru beli lipstick dengan harga yang murah, warnanya cantik, tidak membuat bibir kering lagi. Penasaran? Baca sampai akhir ya temen-temen :)

Sebelum 


Sesudah 

Yap, Maybelline Color Show Lipstick! Pasti banyak ya temen-temen yang udah punya produk ini, dan akhirnya saya memutuskan untuk nyoba juga karena penasaran. Ternyata hasilnya cukup memuaskan loh.

Packaging:


Saya kira setelah dibuka plastiknya, tulisan Color Show-nya masih terlihat, tapi ternyata tidak. Setelah plastiknya dibuka, hanya ada warna hitam dan pink ditengahnya. Buat saya sih, packaging itu lumayan penting ya, kalau packagingnya bagus, saya merasa semangat setelah melihat lipsticknya. Tapi untuk produk ini, kemasannya standar tapi ngga jelek juga, biasa saja hitam polos dan pink ditengahnya. Dibawahnya juga diberi nomor dan nama shade dari produk ini.



Tekstur dan aroma

Produk ini cocok untuk bibir kering seperti saya, ini bukan lipstick matte, tapi hasilnya juga ngga terlalu glosy. Jadi saya suka banget banget! Teksturnya creamy ya, sekali saya swatch di bibir saya sih sudah keluar warnanya, tapi ada beberapa orang yang harus memakai sampai 2-3 kali baru keluar warnanya. Saya gaperlu memakai lip balm dulu. Aromanya ngga terlalu kuat ya, seperti lipstik biasanya saja. Saya ini penggemar makeup yang 'beraroma', seperti lipstick dari Pixy yang beraroma seperti permen :3




Staying power

Saya sudah mencoba lipstick ini kuat 3-4 jam an tapi tidak makan minum ya (kebetulan lagi puasa). Setelah saya makan minum yah sudah agak luntur lipsticknya. Jadi, jangan lupa lipstick ini ditaro di pouch kalian dan kalo warnanya sudah mulai hilang bisa di apply kembali. :)


Harga:
Rp. 33.000 



Beli di:
Matahari

Love:
Murah
Warnanya sekali usap langsung keluar
Tidak membuat bibir kering
Mudah ditemukan

Hate:
Staying powernya kurang oke
Packagingnya kurang menarik

Rating:
7.5/10

Repurchase:
Yes




Terimakasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya!






Director:
Andres Baiz

Writers:
Andres Baiz (screenplay), Arturo Infante (storyline)

Stars:
Quim Gutierrez, Martina Garcia, Maria Soledad, Clara Lago


Sinopsis:

Film ini bercerita tentang Adrian, seorang pria yang bekerja sebagai seorang maestro harus berurusan dengan polisi karena seorang wanita menghilang yang juga kekasihnya. 



Review:

Review singkat saja ya. Film thriller asal Kolombia ini memiliki unsur misteri yang baik dari awal film hingga penontonnya juga dibuat penasaran. Ceritanya tidak bertele-tele, satu persatu misteri mulai terkuak dan BANG! Ditengah terdapat twist yang shocking. 



Saya mengira film ini adalah tentang rumah angker dengan riak air yang berdengung, air shower dari dingin tiba-tiba menjadi air panas, suara-suara yang terdengar, tapi ternyata tidak. Setelah ditengah-tengah semua dibongkar juga tidak menjadikan ceritanya lemah, malah unsur thrillernya semakin kental sampai akhir film. Endingnya pun terasa sangat pas. 



Film bergenre thriller ini sayang untuk dilewatkan. Jangan pernah nonton trailernya sebelum nonton filmnya. Karena di trailer sudah diceritakan semuanya, tidak ada unsur shockingnya lagi.

Happy watching!

Rating:
8/10

Terimakasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya! ^^



Powered by Blogger.