Ngga kerasa udah mau setahun setelah event We The Fest 2014 atau yang biasa disebut #WTF14. Agustus tahun ini (2015) event ini bakal diadain lagi. Mau throwback keseruan #WTF14 tahun lalu bareng sahabat gw, Ditha :)



Gelangnya lucu ya :)


Festival ini baru pertama kali diadakan di Indonesia, diperkenalkan oleh Ismaya Live, promotor yang buat Djakarta Warehouse Project juga. Ismaya mengadakan summer festival ini emang ngga main-main. Setelah masuk gate, gw melihat banyak sekali tenda, dimulai dari booth official merchandise, booth jual cloth yang summer banget, booth pijat.. Sayangnya gw ngga nyobain booth pijatnya karena emang ngantri banget! 


Harusnya bawa kacamata hitam, panas banget!

Untuk harga tiket gw agak lupa ya, kira-kira sekitar 500k untuk presale. Lagi-lagi permasalahan gw sama seperti #DWP14, yaitu stage yang berbeda. Kalo di #DWP14 ada tiga stage, di #WTF14 ini ada dua stage yang jaraknya menurut gw lumayan jauh. Gw harus lari ke satu stage ke stage lainnya hanya untuk mengejar musisi yang mau gw liat. :((


Ini official poster We The Fest 2014 :)

Sederet musisi multi genre lokal dan internasional hadir di #WTF14. Seperti Azealia Banks, Miami Horrors, Banks, Ellie Goulding, Rac, Timeflies, Havanna Brown, Sore, Lala Karmela, Maliq & D'Essentials, Mayer Hawthrone, Jessie Andrew dan lain lain. Ada dua stage, Banana Palooza dan Clown Chella. Gw inget banget di stage Banana Palooza kalo ngga salah, itu ngaret.... Harusnya sudah open gate tapi kita yang ngantri bisa liat dengan jelas kalo Banks lagi reherseal... Kesel juga sih waktu itu karena ngaret banget. Pas gate dibuka kita semua pada lari dan ada yang jatuh. :(



Ngga semua musisi bisa gw lihat. Gw cuma nonton Azealia Banks, Timeflies, Maliq, Havana Brown, Ellie Goulding, Mayer Hawthrone... Sedikit banget ya? Hahaha iya, karena gw juga muterin booth-booth yang ada disana. Energi juga banyak terkuras, kita butuh makan kan? Nah, tenang, Ismaya selalu nyiapin Ismaya Catering, kita ngga akan kelaparan disana. 


Ellie Goulding menjadi penutup summer festival ini. Tampil kurang lebih selama 90 menit, Ellie membawakan lagu-lagu andalannya. Gw udah tepar... Akhirnya gw minta tolong satpam buat masuk ke tempat VIP dan untung dibolehin dong. :)) BIG HUG FOR PAK SATPAM!!!

Gw juga nyobain face painting loh.... Tapi karena disana udah keringetan ngga jelas, jadinya sebagian udah hilang. Overall, #WTF14 keren banget. Indonesia juga punya summer festival yang ngga kalah kerennya sama festival luar loh. Azealia Banks, Timeflies, sama Havanna Brown favorit gw.. Mudah-mudahan gw bisa nonton #WTF15 Agustus ini :)



Ini official aftermovie #WTF14 bisa dilihat disini ya


Kalo ini fancam gw pas Timeflies tampil



Terima kasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya ya ^^








Director:
David Robert Mitchell

Writer:
David Robert Mitchell

Stars:
Maika Monroe, Keir Gilchrist, Olivia Luccardi




Sinopsis:

It Follows menceritakan tentang seorang gadis remaja yang bernama Jay (Maika Monroe) yang menghabiskan weekend bersama pacarnya. Setelah melakukan hubungan badan, Jay tak sadarkan diri. Setelah sadar, Jay berada di gedung kosong dengan tangan terikat. Setelah dipulangkan oleh pacarnya, Jay menjadi orang yang beda. Jay selalu ketakutan dan yakin ada "hal" yang selalu menghantuinya. Jay dan teman-temannya memutuskan untuk menemukan cara untuk mengakhiri teror yang mengerikan ini.





Review:

Film horror ini tidak seperti film horror lainnya. Idenya menarik banget. Kamu harus berhubungan badan dengan orang lain agar "hal" tersebut tidak mengikutimu lagi. Tapi tenang, walaupun begitu, film ini tidak mengumbar keseksian kok. It Follows tidak mengumbar momen jump scare yang berlebihan, tetapi disini psikologimu akan diserang oleh "hal" yang terus menghantui pemeran utamanya. Jujur, setelah nonton ini pun saya agak was was jika ada orang berjalan lurus menghampiri saya, lol... :))

Apakah pencinta momen jump scare seperti saya akan bosan nonton film ini? Tidak. Saya suka sekali sama film ini. Walaupun tidak ada scoring "JENG JENG" seperti film horror lain, It Follows berhasil menakuti saya dengan "hal" itu. Mengerikan.



Yang membuat penonton ikut merasakan apa yang pemeran utama rasakan adalah ketakutan yang tidak pernah bisa hilang. "Hal" itu akan mengikuti kemanapun kamu pergi. Hanya satu cara untuk memindahkannya, yaitu dengan berhubungan badan dengan orang lain. Walaupun sudah ngga diikutin lagi, tapi kamu kadang masih bisa lihat "mereka". Jika diam kamu akan mati, jika berlari, entah kemanapun "hal" itu akan mengejarmu.





Overall, It Follows adalah film horror yang akan menyerang pikiranmu dengan "hal" yang selalu mengikuti kemanapun dengan bentuk yang tidak sama. Seperti kata Hugh di film ini "It could look like someone you know or it could be a stranger in a crowd. Whatever helps it get close to you."



Happy watching!

Rating
8/10

Makasih yah sudah mampir, sampai ketemu di post selanjutnya! ^^








Director:
Jose Poernomo

Writer:
Riheam Junianti

Stars:
Shandy Aulia, Boy William, Sara Wijayanto




Sinopsis:
Film ini mengisahkan tentang pasangan bahagia yang akan menikah yaitu Julie (Shandy Aulia) dan Tristan (Boy William). Kebahagiaan mereka terhenti ketika mereka bertemu dengan peramal tarot (Sara Wijayanto) dan mengatakan bahwa masa depan mereka akan tragis. Akan ada seseorang dari masa lalu yang penuh dendam untuk membalaskan dendam dengan mengambil salah satu nyawa dari mereka. 




Review:
Oke... Jadi gini, saya nonton film ini sebenernya karena penasaran apakah bener ini film mirip dengan salah satu film horror Thailand kesukaan saya yang berjudul Alone. Ternyata benar, ada kemiripan, tidak semuanya sama memang. Tapi jika kalian sudah menonton Alone pasti sudah ketebak cerita keseluruhan dari film ini. Karena saya pencinta moment 'Jump Scare', Tarot berhasil menakuti saya dengan penampakan tiba-tiba, scoring yang menegangkan, dan atmosfir yang gelap dari awal hingga akhir film ini. 




Salah satu moment 'Jump Scare' dikamar juga terlihat sangat mirip dengan film pendek yang berjudul Light's Out. Sebenernya saya ingin menyukai Tarot, tapi ngga bisa hahaha. Dimanakah orang tua Julie? Ini saya yang terlewat apa memang tidak dijelaskan kemana orang tuanya? Hanya diceritakan kembaran Julie bunuh diri lalu Julie tinggal dirumah super besar itu sendirian? Saya inget banget pas Tristan dan Julie bertanya kepada satpam kemanakah peramal tarot yang biasa ada di taman dan jawaban pak satpam "Peramalnya udah pindah mas, katanya sih buka tarot online"..... Saya ngga ngerti banget apa maksudnya. Mau menambah atmosfer agar terkesan tiba-tiba peramalnya hilang tapi tidak. Maksudnya ingin menjadikan komedi? Mmm, gak lucu. 

Editan juga masih banyak yang kasar ya, seperti saat kebakaran dan kembaran Julie & Shofie di masa lalu. Masalah terbesarnya adalah durasi yang terlalu panjang. Alangkah lebih baik jika endingnya berhenti sampai saat OST Tarot yaitu Stranger In My Bed diputar (takut spoiler). Serius, akan lebih baik jika endingnya selesai sampai saat itu. 




Akting dari Shandy Aulia yang berperan sebagai kembar yang beda sifatpun pas, chemistry dengan Boy William juga saya suka. Boy William juga bisa mengeluarkan ketakutannya dengan cara yang tidak lebay. Tidak lupa juga Sara Wijayanto yang berperan sebagai Madam Herlina, walaupun ini adalah film pertamanya, tapi aktingnya bagus. 




Overall, terlepas dari kelemahannya, saya cukup puas dengan film Tarot. Orang Indonesia banyak loh yang suka moment Jump Scare seperti saya, dan Tarot tahu betul bagaimana menakuti penontonnya. Ditambah dengan alunan lagu Boy William yang berjudul Stranger In My Bed yang membuat atmosfir film ini lebih seram. Jangan lupa nonton di bioskop ya! 

Happy watching!

Rating;
6,5/10

Makasih yah sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya!









Sutradara: 
Fajar Bustomi

Pemain: 
Deva Mahendra, Alexa Key, Kimberly Ryder

Penulis: 
Anglin Sagaran



Sinopsis:

Romeo+Rinjani berkisah tentang Romeo, fotografer yang tampan dan pintar memikat hati perempuan. Konflik terjadi disaat Raline, salah satu 'teman perempuan' Romeo datang dan meminta pertanggungjawaban Romeo karena sudah menghamilinya. Walau berat, Romeo setuju untuk menikahi Raline setelah pekerjaannya yang mengharuskan dia pergi ke Gunung Rinjani. Dalam perjalannya, Romeo bertemu dengan Sharon, wanita yang sifatnya sama seperti Romeo. Sharon menawarkan diri menjadi guide Romeo untuk pergi ke Gunung Rinjani karena Sharon sering pergi kesana. Apakah keputusan Romeo benar? Atau malah menjadi malapetaka? 



Review:

Saya sengaja tidak membaca sinopsis dan melihat trailer film ini sebelumnya. Gambaran saya setelah melihat posternya ya drama petualangan di Gunung Rinjani, seperti film 5 cm. Ternyata filmnya tidak seperti itu, ada komedi, drama, bahkan sedikit thriller di genrenya. Jadi maunya apa? Nanggung. Idenya sebenernya menarik, pria yang anti menikah karena trauma di masa lalunya. Saya tidak bilang film ini jelek, tapi tidak bisa dibilang bagus juga. 

Pemandangan apik Gunung Rinjani pun memanjakan mata saya walau hanya sebentar. Maafkan selera humor saya, tapi saya selalu ketawa setiap melihat kemunculan Fico dan Romeo kecil. Padahal Romeo kecil ngga ada dialog, tapi setiap saya melihat ekspresi ketakutan dan trauma karena masa lalunya bawaannya mau ketawa aja. Sam Brody walau hanya 'numpang lewat' tapi bikin saya ketawa. :))


Dari segi akting, Deva Mahendra yang berperan sebagai 'playboy' menurut saya kurang pas. Wajah dia seperti pria baik-baik. Alangkah lebih baik lagi jika karakter playboynya lebih diperdalam lagi. Untuk Kimberly Ryder dan Alexa Key berperan pas untuk porsinya. 


Overall, film ini bukan hanya tentang berpetualang ke Gunung Rinjani, walau tidak istimewa, film ini lumayan menghibur saya terlepas dari naskah-naskahnya yang kurang maksimal. Kalau tidak ada para komika, film ini bakal terasa hambar. 

Happy watching!

Rating:
5/10

Makasih yah sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya!



Sutradara: 
Hanung Bramantyo

Pemeran:
Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, Tika Bravani, Natasha Rizki



Sinopsis:
Mengisahkan 4 sahabat yang mencoba membuka bisnis online secara rahasia dari sang suami. 3 dari 4 wanita ini sudah menikah dan memutuskan berhijab sesuai dengan karakter mereka. Bisnis online membuahkan hasil yang baik sampai ketika kebohongan yang mereka simpan menjadi ketahuan dan mengakibatkan berbagai konflik yang terjadi di antara mereka.



Review:
Hanung Bramantyo, saya selalu suka karyanya dari Catatan Akhir Sekolah, Perempuan Berkalung Sorban, Tanda Tanya dll. Banyak orang yang tidak menyukai Hanung karena menganggap filmnya mengandung kontroversi. Justru itu yang saya suka karena Hanung selalu mengambil tema yang memang ada di sekitar lingkungan kita. 

Walaupun judulnya Hijab, film ini tidak melulu tentang religi. Hanung menegaskan bahwa film ini akan menjadi sebuah film komedi yang menyegarkan, dan saya setuju. Saya suka joke di film ini, walaupun jokenya tidak untuk semua orang. Banyak orang yang tersinggung dengan film ini karena mengangkat isu tentang agama. 

Sinematografinya saya sangat suka, cerah, penuh dengan warna, pokoknya cantik, membuat film ini tambah fresh. Pemainnya pun berperan dengan baik. Film ini cocok ditonton oleh calon istri yang dilema antara menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir setelah menikah nanti. 



Overall, saya tidak menyesal nonton film ini di bioskop, karena memang filmnya menghibur sekali. Film tentang persahabatan yang dibalut dengan komedi dan isu yang memang sensitif ya memang enjoy sekali untuk ditonton. Good job, Hanung!


Happy watching!

Rating:
7,5/10


Makasih yah sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya! ^^

Twitter: @niken_rose
Instagram: nikenrose
Youtube: Niken Rose




Director:
Joss Whedon

Writers:
Joss Whedon, Stan Lee

Stars:
Robert Downer Jr, Chris Evans, Mark Ruffalo, Scarlet Johansson, Jeremy Renner, James Spader




Sinopsis:
Bercerita tentang Tony Stark, yang menciptakan robot super yang diberi nama Ultron untuk membantu The Avengers dalam menjaga kedamaian dunia. Namun rencananya tidak berjalan mulus, Ultron dengan kecerdasan buatannya berniat untuk memusnahkan umat manusia. Kehadiran Ultron menjadi tantangan bagi The Avengers. Karena permasalahan ini, mengakibatkan anggota The Avengers menjadi tercerai berai.




Review:
Dalam sekuel Avengers ini kita diperkenalkan karakter baru yaitu si kembar Quicksilver dan Scarlet Witch, yang menurut saya porsinya kurang. Tadinya saya fans garis keras Quicksilver versi X-Men yang diperankan oleh Evan Peters, tapi setelah liat Quicksilver versi Avengers yang diperankan oleh Aaron Taylor-Johnson ditambah dengan logatnya....langsung jatuh cinta :))

Saya lebih suka film ini daripada film pertamanya. Lebih gelap, lebih banyak karakter, lebih besar dari pendahulunya. Film pertamanya emang keren banget dengan pasukan Chitauri yang menyerang New York, tapi di film ini lebih banyak konflik. Ditambah lagi dengan penuhnya karakter di film ini, banyak yang bilang film ini 'sesak' karena too much karakter yang dimasukkan, tapi justru itu yang bikin saya seneng. Age of Ultron lebih mengeskplor karakter-karakternya. Seperti masa lalu Black Widow. 


Joke-nya juga ngena banget. Saya sama kakak saya pun ketawa-ketawa setelah mendengar jokesnya. Tapi ya selera joke orang beda-beda ya, ada juga yang bilang kalo jokesnya garing di film ini. Kedekatan The Avengers pun lebih terlihat disini, ditambah romansa antara Banner dan Natasha. Hawkeye juga mendapat porsi yang baik disini. 



Overall, Age of Ultron sangat menghibur, lebih baik dari film pertamanya. Konflik lebih kompleks tapi gampang dicerna. Buat orang-orang yang bilang too much action di film ini, hey, ini film superhero bukan? Dengan durasi 2,5 jam pun tidak terasa melelahkan dengan aksi yang disuguhkan. Jangan lupa di pertengahan credit tittle akan ada petunjuk penting untuk film berikutnya. 

Happy watching!

Rating:
8,5/10

Makasih yah sudah mampir. Sampai jumpa di post selanjutnya! ^^


Twitter: @niken_rose
Instagram: nikenrose
Youtube: Niken Rose
Powered by Blogger.