Review: Poltergeist (2015)

0 Comments


Director:
Gil Kenan

Writers:
David Lindsay-Abaire (screenplay), Steven Spielberg (story)

Stars:
Sam Rockwell, Rosemarie DeWitt, Kennedi Clements, Kyle Catlett, Saxon Sharbino



Sinopsis:

Masalah ekonomi keluarga Bowen kian memburuk dan mereka memutuskan pindah rumah ke pinggir kota. Bersama tiga anaknya, Maddy, Griffin, dan Kendra, keluarga Bowen memulai kehidupan baru. Setelah pindah, Maddy yang mempunyai karunia mulai melihat keanehan-keanehan yang terjadi di rumah itu. Ketakutan juga mulai dirasakan oleh kedua kakak Maddy, Griffin dan Kendra. Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?

Review:

Pada tahun 1982, film Poltergeist berhasil memikat penonton penyuka horror karena efek-efek yang ditampilkan pada tahun tersebut sudah canggih dan kutukan yang terjadi di balik film tersebut. Kali ini, di produseri oleh Sam Raimi dan Robert G. Tapert dan disutradarai oleh Gil Kenan (Gil Kenan), apakah remake Poltergeist ini lebih seram dari versi aslinya? Atau kebalikannya?



Saya sudah nonton versi aslinya, dan jujur, saya tidak menganggap film itu seram. Tapi kalau dibandingkan dengan remake ini, jauh lebih baik versi aslinya. 

Untuk drama keluarganya, Poltergeist versi baru ini juga lebih ringan, tidak seperti versi aslinya. Tapi itulah kelemahannya, saya nonton versi aslinya merasa emosional, tapi di versi barunya, chemistry keluarga Bowen tidak terlalu terasa. Filmnya juga terlalu cepat sehingga tidak memberikan ruang bagi para karakter untuk pengenalan lebih dalam. 



Mari kita bandingkan beberapa adegan versi asli dan versi baru. 

1. Scene dimana Griffin ditangkap dan ditarik oleh akar pohon. Di versi aslinya kalau saya tidak lupa, Robbie ditarik oleh akar-akar pohon dari atas tempat tidurnya. Pohon tersebut seperti ingin memakan Robbie dan untungnya, Ayahnya datang tepat waktu untuk menolongnya. Di versi baru, jujur, tidak terlalu menakutkan seperti versi aslinya. Saya ingat scene ini karena ini salah satu scene yang mengagetkan.

2. Scene Eric Bowen sedang cuci muka dan mendapat penglihatan wajahnya rusak dan dipenuhi darah. Di versi aslinya saya lupa siapa, ada juga penglihatan seperti itu tapi lebih memperlihatkan gore-nya ya. Menguliti wajahnya sedikit demi sedikit. Mungkin memang niat film ini agar terlihat lebih ringan dan santai. 

Ini scene versi aslinya, seram bukan? 


3. Munculnya 'hantu' dari dalam lemari. Entahlah, walaupun saya tidak begitu suka versi aslinya, tetap saja versi aslinya terlihat lebih seram dan lebih real dari versi baru ini.

Karakternya berperan dengan baik terutama si kecil Maddy yang berhasil memerankan anak kecil yang ketakutan karena dibawa ke 'dunia lain' oleh para roh jahat. Kyle sebagai Griffin juga sangat mencuri perhatian. Untuk film remake, tidak jelek memang, saya masih fun nontonnya, banyak adegan aksi yang cukup menegangkan. 



Overall, Poltergeist (2015) menurut saya gagal  untuk menyamai versi aslinya. Remake itu dibuat kalau ngga lebih baik ya sama baiknya, tapi film ini tidak lebih baik dari versi aslinya. Tapi bukan berarti film ini gagal sebagai film horror. Masih tetap fun ditonton dengan adegan aksinya yang menegangkan dan drama keluarga yang ringan. Tapi jika kamu penggemar momen jump scare seperti saya, akan kecewa dengan jump scare di film ini, tidak seram.

Oh iya, jika ada yang belum tahu tentang kutukan dibalik film Poltergeist (1982) bisa klik disini ya




Happy watching!

Rating:
7/10

Terimakasih sudah mampir, sampai jumpa di post selanjutnya! ^^




You may also like

No comments:

Powered by Blogger.