Review Film - Southbound (2015) | Bahasa Indonesia

0 Comments



Halo temen-temen..

Ada yang sudah pernah menonton V/H/S? Beberapa orang yang pernah menggarap V/H/S kini kembali lagi dengan film antalogi yang berjudul Southbound. Saya adalah penggemar film omnibus, dalam satu film terdiri dari beberapa segmen. Banyak juga orang yang tidak menyukai film omnibus atau antologi, karena mungkin ada beberapa segmen yang tidak sebaik segmen lainnya, atau cerita yang maksa untuk menyambungkan satu segmen ke segmen lainnya.



Southbound terbagi menjadi 5 segmen. Daru satu segmen ke segmen lain ceritanya sangat berbeda, tapi tetap berkaitan dengan benang merah rasa bersalah. Segmen pertama ada dua pria, Mitch dan Jack yang sedang berada didalam mobil sambil berdarah-darah menghindari sesuatu yang mengerikan. Segmen kedua ada sekelompok perempuan, Kim, Ava, Sadie yang sedang pergi lalu ban mobilnya kempes dan melakukan keputusan yang salah ketika mereka ditawari oleh pasangan suami istri untuk ikut kerumahnya. Segmen ketiga ada seorang pria yang terpaksa menyelamatkan nyawa seorang gadis dari tabrakan mobil. Segmen keempat ada Danny yang selama 13 tahun mencari adiknya yang hilang. Segmen terakhir ada home invasion yang dilakukan oleh pria bertopeng terhadap satu keluarga.



Dari awal film mulai saja, Southbound tidak butuh basa basi untuk menyedot perhatian penontonnya. Saya sangat menikmati film ini dari awal hingga akhir film. Dari awal sudah ditegaskan bahwa film ini adalah cerita-cerita tentang rasa bersalah yang tidak akan hilang menghantui mereka. Mau mereka pergi kemanapun, rasa bersalah itu akan tetap ada. 



Segmen favorit saya adalah Siren dan The Accident. Saya selalu suka dengan tema sekte sesat seperti itu. Dari awal segmen Siren sebenarnya sudah ada clue ketika si bapak-bapak bilang dia tinggal disana sejak zaman perang. Klimaks segmen ini ngebuat saya kaget dan langsung menuju The Accident. Setting rumah sakit yang memancarkan atmosfer creepy semakin membuat saya kengerian. Seorang pria yang berusaha menyelamatkan gadis yang tertabrak, karena tidak ada siapapun di rumah sakit tersebut, akhirnya si pria dibantu dengan 911 'membedah' si gadis agar selamat. Itu adalah dua segmen favorit saya. Segmen terlemah ada di segmen keempat, ketika Danny sedang mencari adik perempuannya yang hilang selama 13 tahun. 



Semua cerita membuat penonton penasaran akan ada 'kejutan' apalagi setelahnya. Jujur, saya langsung merasa ngeri dan langsung mikir kesalahan-kesalahan apa yang pernah saya perbuat. Segmen terakhir arahan Radio Silence menjadi jawaban atas apa yang terjadi di segmen pertama. Sebuah sajian home invasion yang berujung kebrutalan. Segmen terakhir ini juga yang ingin mengatakan bahwa rasa bersalah dan dosa akan terus menghantui kamu kemana saja. Mau kamu pergi ke ujung dunia pun, rasa bersalah akan selalu ada. 

Selamat menonton! 




nikenrose@yahoo.com




You may also like

No comments:

Powered by Blogger.